Tumgik
melansanguin · 8 months
Text
Hallo✨
Lama ngga jumpa disini.
Tiba² statusku udah berubah jadi seorang istri & ibu anak 2 🥹
Qadarullah yang pertama harus terhenti dan kembali ke pangkuan Allah
Yang kedua, biidznillah sehat Alhamdulillah 🥰
Nanti kita cerita panjang disini ya. Boleh?
1 note · View note
melansanguin · 3 years
Text
Menanti Sepertiga Malam
Jangan buru-buru menyeka air mata yang turun, dan jangan pula buru-buru pergi menuju ramainya manusia disaat tangismu masih ada, selesaikan dulu tangismu dan apa yang hati ingin tumpahkan. Mungkin di luar sedang cerah dan hangat oleh matahari, tapi tidak untuk hatimu yang sedang gelap dan penuh gemuruh itu, biarkan hujan deras turun di hatimu untuk sesaat membasahi kerasnya kecewa dan mendinginkan panasnya harapan.
Jika sudah selesai dari tangis dan hujan hati, cobalah menarik napas yang panjang lalu keluarkan bersama dengan semua kesedihan. Apa yang kamu khawatirkan itu sebenarnya tidaklah semenakutkan apa yang kamu kira, kamu hanya perlu menyiapkan hati dan pikiran untuk kemungkinan yang paling buruk.
Pada setiap rencana hidup ini adakalanya seseorang harus merasakan kegagalan, agar nanti lebih menghargai apa yang didapat. Dan pada setiap kekecewaan yang menyakitkan hati itu seharusnya kamu  bisa belajar soal sabar dan menyerahkan semua keputusan pada-Nya, Allah hanya ingin mengajari apa yang tidak kamu dapatkan di sekolah selama ini.
Tenang, tidak akan pernah Allah itu menelantarkan manusia yang lisannya selalu berdoa dan hatinya selalu berprasangka baik pada-Nya. Kembalilah pada-Nya, mulailah mendekat dengan doa-doa dan ibadah disepertiga malammu.
Allah sudah menunggumu, nanti malam bangun ya.
@jndmmsyhd 
514 notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Mimpiku panjang bersamamu (kelak) ~
Hai, aku memiliki banyak mimpi. Aku memiliki banyak harapan untuk masa depan akhiratku. Tentunya duniaku juga, namun tak sebesar akhiratku.
Semoga aku, kamu dan kita siap mewujudkan mimpi dan harapan kita kelak.
Aku selalu berdo'a kepada Rabb-ku, bahwa ketika kelak Ia menyempurnakan separuh agamaku, Ia berikan 'kamu' yang masih dan terus mau saling support untuk tetap berada di jalan ini, jalan yang diridhoiNya.
Aku dan kamu akan menjadi kita, yang dengan perubahannya akan bertambah pula perubahan kebermanfaatan kita kelak untuk dunia dan akhirat.
Kalau dulu aku bermanfaat hanya dalam lingkup kecil, semoga dengan menjadi 'kita' akan jauh lebih meluas dan membentang jauh kebermanfaatan kita untuk orang banyak.
Hai, semoga kita tidak pernah lelah atas ujian dan tempaan yang membangun dariNya.
Janji ya?
Kita kuat dan saling menguat~
See you soon, in our love journey.
14-09-21
Indah ✨
1 note · View note
melansanguin · 3 years
Text
Catatan: Rumah
Akan selalu ada jalan pulang bagi mereka yang benar-benar mencari, dari hiruk pikuk dan ramainya manusia berlomba pada apa yang dicintainya. Nyatanya, tidak ada tempat terbaik untuk mengistirahatkan raga dan pikiran selain rumah sendiri, karena hotel penginapan yang mahal dan mewah belum tentu menjanjikan ketenangan, yang terfasilitasi dengan sempurna juga belum tentu menjamin kenyamanan.
Kalaulah rumahmu di dunia ini tidak pula mendatangkan kebaikan dan kenyamanan, maka jadikanlah hatimu sebagai rumah kembali saat bising dunia terdengar keras diberbagai tempat. Tidak ada jiwa yang lebih merindukan ketenangan hati sebagai rumah tempat berteduh dan tidur, dari lelah setelah seharian bekerja memenuhi kebutuhan raga dan pikiran.
Benar, hati itu tempat kembalinya mereka yang ragu pada keputusan-keputusan, tempat beristirahatnya mereka yang lelah dari ucapan dan perilaku manusia yang seringnya melukai. Hati itu rumah yang mahal, sebab tidak semua manusia memilikinya.
Hias dan rawatlah hatimu seakan ia rumah terbaik tempatmu kembali nanti, saat tidak ada lagi yang percaya dan bisa menguatkanmu. Bangunlah rumah hati dengan kebersihan niat dan ikhlas pada apa yang sudah Allah takdirkan, karena dari situlah pondasi rumah hatimu akan kokoh tidak mudah runtuh oleh nafsu juga rayuan dunia.
Ingatlah, semua orang memiliki rumah untuk pulang, tapi tidak semua rumah di dunia ini nyaman untuk ditinggali. Dan bagaimana pun keras dan permainan dunia ini, hati adalah rumah terbaik untuk kembali dan meminta nasehat juga pengingat. Apapun itu.
Hatimu, rumah ternyaman untukmu kembali.
@jndmmsyhd
396 notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Dear kamu,
Makasih udah hadir dengan segala kebaikan dan pengertianmu. Makasih udah percaya dan yakin jadikan aku partner pemburu syurgaNya bareng kamu kelak. Makasih udah datang di waktu yang tepat.
Makin kesini, aku semakin berusaha menjaga perasaan ku agar tidak terlalu jauh sampai akad nanti. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu, kamu adalah laki-laki pertama yang berani mengambilku dari cinta pertama ayahku.
Semoga, jalan kita masih terus panjang✨
1 note · View note
melansanguin · 3 years
Text
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas.  Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Semoga kamu, jawaban atas do'aku✨
Terimakasih wahai kamu yang dengan sangat berani mendatangi cinta pertamaku, pelindungku.
Terimakasih sudah berani menghadap didepan keluarga besarku dengan keberanianmu. Kamu satu-satunya yang berani melakukan itu. Proud of u man~
Do'aku mungkin akan selalu sama, semoga jalan kita masih terus panjang; menua bersama, mengukir cerita, meraih asa dengan anak, cucu, cicit kita kelak.
Terimakasih telah hadir dalam kehidupanku, kak. Semoga bukan hanya kehidupan dunia saja, kehidupan akhirat pun.
Mungkin aku salah satu wanita yang beruntung dipilih kamu dengan keyakinan yang utuh (insyaaAllah)✨
Bismillah, our new journey will come true (very soon insyaaAllah)
—M&R (Ahad, 1 - 08 - 2021)
*nb : tanggalnya kok mirip tanggal ultahku 10-8 hihi sebuah kebetulan atau pertanda apakah? 😁 Bismillahirrahmanirrahim
Tumblr media
0 notes
melansanguin · 3 years
Text
Diluar ekspektasiku!
Covid menghampiri kami~
Mimpi buruk. Ini benar-benar Qadarullah yang gabisa lagi ku tolak. Allah takdirkan aku dan bapak merasakan apa itu covid-19. Gimana tidak enaknya anosmia yang menyebabkan hilang seluruh indra perasa dan indra penciuman.
24 Juni 2021.
Tanggal kelam yang mungkin terkenang karena di tgl itu kami berdua dinyatakan positif covid. Dimana siang harinya aku dan ibu baru saja membooking sebuah tempat untuk acara spesialku.
Takdir. Mau gimana lagi?
Di pikiranku saat ini hanyalah, aku dan bapak harus sembuh sesegera mungkin. Kita harus kuat. Kita pasti bisa lawan covid ditubuh kita ini.
Alhamdulillah ibu hasilnya negatif, dan semoga hasil swab PCR nya oun negatif. Dan bisa lanjut ngungsi di rumah lek ku.
Hal lain yang selalu jadi pikiran, adalah kakak. I cant imagine how he's feeling now. Ketika aku mengabarkan hasil swab kami berdua di grup. Bukan maksud membuat kepikiran dan khawatir, tapi memang kami butuh mengabarkan itu.
Kak, maaf. Lagi dan lagi mungkin aku membuat dan menambah pikiran kakak. Sampai kakak harus belikan sesuatu buatku dan bapak.
Kak, mungkin ini kerikil yang harus kita lewati. Aku yakin aku bisa lewati ini. Makasih udah selalu do'akan dan support aku dan bapak selalu.
Sehat-sehat yaa kak🥺
25 Juni 2021
—Indah
0 notes
melansanguin · 3 years
Text
Allah berikan disaat kamu butuh, bukan disaat kamu ingin.
Betapa baik Allah memberikan hal yang ngga pernah aku duga sebelumnya disaat titik terendahku.
Drop. Aku sempat berada di titik tersebut. Saat ada beberapa hal yang baru saja ku ketahui. Insecure, hopeless, minder dkk merasuk semua dalam tubuh dan pikiran.
Negatif. Yhaaa, pikiran negatif sering terlewat.
Padahal beberapa hari lagi Ramadhan, tapi aku benar-benar drop. Bukan fisiknya, namun hati dan pikiran.
------------------------------------
Kak,
Makasih udah datang, makasih udah berusaha dan berjuang buat aku. Makasih udah nerima segala kurangnya aku yang astaghfirullah banyaknyaaa:')
Aku gatau akhir kita seperti apa. Tapi semoga yang aku, kakak dan yang lain harapkan benar-benar sejalan dengan takdirNya.
0 notes
melansanguin · 3 years
Text
I love this notes:') <3 thankyouuu
Tumblr media
Menolong & Ditolong.
Menurutku ada satu kesamaan antara menolong dan ditolong, yaitu sama-sama buat 'happy'. Aseli bawa happy virus banget! Yang kebahagiannya bisa nular gituuu.
Saat kita dikasih kesempatan untuk 'menolong' orang lain, setelahnya kita ngerasa seneng gak sih? seneng bgt bisa bantu meringankan keperluan mereka, walau mungkin sedikit bisa bantunya, sederhana bgt gituu. Tapi kita gatau mungkin yang sederhana itu yang mereka butuhkan. Jadi kayak belajar untuk ga ng-judge orang duluan, ngerasa didatangin pas dibutuhin setelahnya yaa ga dianggap, istilahnya: habis manis, sepah dibuang. Big No! buang jauh-jauh pikiran kek gitu.
Mungkin memang kita ini jadi wasilah 'perantara' dari Allah untuk menolong orang lain. Bukan juga kehebatan kita, tapi Allah yang gerakan hati dan diri kita untuk bisa nolongin orang lain. Mungkin salah satu wujud dari doa kita juga, yang memohon untuk bisa jadi perantara kebaikan, kebermanfaatan juga kemudahan untuk orang lain. Allah Maha Tahu, Allah Maha Penyayang.
Dan, begitu juga saat kita berada diposisi 'ditolong' orang lain, seneng bgt sih ada yang peduli, yang memudahkan urusan kita. Lagi-lagi karena pertolongan Allah, yang kirimkan mereka-mereka itu jadi perantara kebaikan dan juga kemudahan. Lalu setelahnya kita tanpa sadar berbisik lirih sambil melangitkan doa-doa baik untuk mereka, indah banget.
Mungkin nikmat yang kita dapatkan hari ini, keberkahan yang kita rasakan, bisa jadi dari doa tulus yang menembus langit dari orang-orang baik ituu.
Pertolongan-Nya itu pasti datang. Gak harus dari orang yang sama yang udah kita tolong, bentuknya juga mungkin berbeda, dan mungkin dengan cara-Nya yang lebih indah, yakini saja. Semoga dengan memudahkan urusan orang lain, Allah mudahkan juga segala urusan kita.
Dari sini aku belajar dari mereka yang menjadikan definisi bahagia itu ketika melihat orang lain bahagia, how sweet!
Semoga kita termasuk orang-orang yang menjadi perantara kebaikan dan kebahagiaan untuk diri sendiri dan juga orang lain, aamiin...
7 notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Menurunkan Ego ~
Terkadang, hidup itu perlu diibaratkan dengan nada naik juga nada turun.
Tak selamanya naik, pun tak selamanya turun.
Kita hanyalah sedang bermain peran terhadap naik turunnya kehidupan.
Harapan serta ekspektasimu akan kehidupan semakin dewasa, malah semakin terkikis.
Bukan tidak ada harapan, hanya saja kamu perlu menurunkan ego terhadap ekspektasi-ekspektasimu.
Berharaplah hanya kepada Sang Pemilik Alam. Maka kamu tak akan pernah kecewa sedikitpun.
Allah memberikan apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu mau. Yang terbaik menurutmu belum tentu yang terbaik menurut Allah juga.
Maka, sekali lagi. Mari turunkan ego terhadap semua ekspektasimu. Allah adalah sebaik-baik perencana.
Selamat bermain peran. Selamat mendewasa. Pilihlah peran yang baik karena dengan begitu kamu akan menjadi baik tanpa pernah kamu sadari :)
-Maw, 27 Mei 2021
22.45
0 notes
melansanguin · 3 years
Note
Noted bgt! ❤️ Makasih Mas Gun
Assalamualaikum Mas Gun
Semoga Mas Gun sekeluarga selalu diberi kesehatan dan keselamatan.
Sebelumnya, mau ngingetin jawabnya jangan jutek-jutek ya. Biasanya kan kalau ditanya tentang kegundahan terhadap kekurangan pasangan suka mode jutek jawabnya hehehe.
Saya mau bertanya. Oiya btw saya perempuan. Jika sudah menemukan laki-laki baik yang insyaAllah juga mencintai saya. Secara emosional bahkan spiritual udah klik banget, tapi karena satu dan lain hal kami belum bisa bersatu. Sebenernya lebih ke karena keadaan ekonomi kami yang belum "cukup" untuk menghidupi satu sama lain. Apakah bijak jika kami tetap mempertahankan hubungan ini atau lebih baik berjuang sendiri-sendiri dulu? Terima kasih. Semoga dijawab.😊😊
Waalaykumsalam. Jutek yang kamu rasakan itu adalah bentuk penafsiran yang kamu rasakan atas bahasa tulis yang saya pakai. Biasanya, buat teman-teman yang di lingkungannya tidak terbiasa dengan feedback, secara otomatis dalam dirinya akan ada mekanisme pertahanan diri yang aktif. Dan respon itu membentuk cara berpikir dan bertindakmu seperti apa. Tapi kita ga akan bahas itu, saya akan bahas yang di pertanyaan. Saya pernah punya pengalaman soal ini. Sebuah pengalaman yang membuat saya akhirnya memilih sebuah sikap/keputusan yang menurut saya, sampai hari ini, itu adalah keputusan yang sangat keren. Saya menemukan problematika serupa yang ditanyakan di atas terjadi di orang lain, diakibatkan oleh masalah yang sama, dan respon yang hampir sama, dan masalahnya gak selesai-selesai, muter-muteeeer terus disitu aja. Dan waktu itu, saya membuat respon yang berbeda. Kalau teman-teman berkeinginan untuk menikah, maka calon adalah persiapan terakhir. Ya, diletakkan di paling akhir. Setelah semua persiapan yang lainnya, menurutmu, sudah cukup. Apa akibatnya kalau "calon" itu dipersiapan di depan sebelum persiapan-persiapan lainnya? Akibatnya adalah seperti yang ditanyakan oleh penanya di atas, bingung sendiri harus ngapain. Itu terjadi dibanyak orang. Alih-alih mempersiapan pondasi-pondasi yang lebih urgent, justru fokus tersebut pecah karena harus memikirkan orang yang belum tentu juga jadi jodoh kita, menjadikannya bahan pertimbangan atas semua keputusan hidup kita; mau kerja apa, kerja dimana, sekolah lagi apa nggak, dll. Ya Allah, ribeeettt amat jadinyaa hidup kitaaa. Itu adalah pengalaman yang berhasil kuambil pelajarannya. Akhirnya, alih-alih saya sibuk mencari orang yang akan saya nikahi saat itu. Berkali-kali berproses, jatuh cinta, gagal, ditolak, pusing, ngaruh ke akademik, ke pekerjaan, dll. Akhirnya saya mengubah algoritmanya, mengubah urutan proses menuju pernikahan. Saya meletakkan "proses mencari calon" di paling akhir. Di depan saya belajar soal ilmu pernikahan, parenting, bekerja untuk beli kendaraan, mempersiapakan hunian, reconnecting hubungan dengan orang tua menjadi lebih hangat, networking, bangun pondasi karir, dll. Fokus di sana. Sampai pada waktu itu saya merasa semua itu sudah cukup, saya baru mencari calon.
Ingat banget saat itu, ketemu perempuan yang jadi istri saya sekarang hanya beberapa kali. Saya langsung bilang orang tua saya, ortu setuju. Langsung saya lamar ke orangtuanya. Ga sampai 3 bulan dari saya lamar, udah nikah. Less drama. Saat fokus dengan hal-hal yang saya kerjaan di awal sebelum mencari calon pasangan hidup, saya jadi paham juga pasangan seperti apa yang FIT dengan goals yang saya miliki.
Buat kamu yang kebingungan soal keputusan masa depan karena "ada seseorang saat ini" padahal dia statusnya masih “orang lain” dan membuat pertimbangannya jadi berat. Coba diam, merem, terus delete orang tsb dari faktor pertimbangan, hilangkan dari pertimbanganmu. Kamu akan tahu, sebenarnya apa yang harus kamu kerjaan terlebih dahulu :)
2K notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
❤️
If you expect honesty, be honest. If you expect forgiveness, forgive. If you expect a whole person, you have to be a whole person. Spread kindness in any way possible. Remember it's a form of charity. Whatever you do will come back to you in some way, somehow, some day.
184 notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Bagus bgt tulisannya😭🤍
#tentangpernikahan : Sedikit Renungan
Ketika memutuskan menikah, seharusnya kita sudah siap untuk berbagi dengan pasangan. Bukan sekedar harta dan hidup semata, namun juga berbagi rasa dan tanggung jawab. Yang pada awalnya tak sering dibagi hanya untuk diri sendiri, menjadi harus jujur dan terbuka.
Ketika memutuskan menikah, seharusnya kita sudah paham bahwa saat ini kita tak bisa lagi berkata “pokoknya”, karena sekarang sudah ada belahan jiwa yang juga harus kita hargai keberadaannya. Bukan menghargai hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, berada disampingnya ketika dibutuhkan, namun juga termasuk menghargai semua pendapat yang ia miliki dan itu tak mudah pada kenyataannya.
Ketika memutuskan menikah, seharusnya kita sudah mengerti jika prioritas kita pun akan berubah. Yang mungkin dulunya hanya ada ‘aku’, maka sekarang semua menjadi ‘kita’, bukan ‘aku’ atau ‘kamu’. Beberapa hal harus berdasarkan kesepakatan dan tak bisa diputuskan secara sepihak saja, demi keberlangsungan rumah tangga.
Ketika memutuskan menikah, seharusnya kita pun sudah rela akan hal-hal yang kita miliki jika harus menjadi milik bersama, termasuk tabungan ataupun penghasilan yang kita dapatkan dengan keringat mengucur setiap hari. Rela jika ia harus digunakan untuk kepentingan bersama ataupun keluarga, bukan untuk kesenangan pribadi dan berfoya-foya. Seharusnya, keinginan-keinginan pribadi itu sudah menipis dan memudar sebelum menikah, sehingga tak akan ada perdebatan masalah keinginan yang bersifat egois.
Ketika memutuskan menikah, seharusnya kita tahu bahwa kita menikahi manusia yang tak sempurna, begitupun kita. Kita tak sempurna. Maka sudah sepantasnya kita saling menjadi pakaian bagi pasangan, menutupi dan menyimpan rapat segala aib serta kekurangannya, termasuk kepada keluarga sendiri. Untuk beberapa hal, memang seharusnya semuanya disimpan bersama. Maka, keterampilan dan keahlian untuk memberi filter dalam setiap perkataan juga perilaku ini sangatlah penting untuk dimiliki, dan tidak semua orang mampu. Terlebih lagi juga kemampuan untuk menyelesaikan masalah, bagaimana caranya semua masalah berdua dapat diselesaikan hanya di dalam kamar dan tidak terbawa keluar, jangan sampai terdengar tetangga dan tercium keluarga.
Ketika memutuskan menikah, seharusnya kita sadar bahwa menikah adalah sebuah keputusan besar yang bukan main-main. Bahwa ada nilai ibadah di dalamnya. Ada nilai keberkahan di dalamnya. Kekuatan iman akan menjadi pondasi dasarnya, serta sabar dan syukur yang akan menjadi penopangnya.
Akan selalu mudah mencari alasan untuk menyerah dan berpisah, namun akan menjadi sulit bila alasan untuk bertahan itu hanya karena Allah. __________
@shafiranoorlatifah ; 17 Juli 2019 Yang masih dan akan terus berusaha menumbuhkan cinta karena Allah.
1K notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Noted bgt sih ini✨
Darwis Tere Liye bilang tentang Acara Pernikahan
*kalau kita akan menikah (repost utk ke-3 atau ke-4 kalinya, silahkan di share, repots, copas jika bermanfaat) maka demikian, saran dr sy: … 1. tdk usah buat kartu undangan muahal2, sy tahu, ini urusan sekali seumur hidup, mau yg spesial, mewah, tp buat apa? sebagian besar kartu undangan itu berakhir di kotak sampah. kecuali kalau ditulis di kartu undangannya: ‘please, harga kartu undangan ini rp 20.000/buah, jd angpao hadiah pernikahannya minimal 10x dr itu. jadi buatlah yg elegan tp sederhana. berkelas tp murah meriah. well, tips detail soal ini, tanya sama pak tukang bikin undangan. di jakarta, di dekat tebet sana, ada pasar yg penuh ratusan loket bikin kartu undangan, tinggal pilih. … 2. tdk usah pakai musik2 yg aneh2. sy tahu, undangan nanti bengong kalau tdk ada hiburan. hanya saja, terserah, apakah mau lbh ramai dihadiri penghuni langit atau penghuni bumi? musik gamelan, boleh. tradisional boleh. nasyid yg simpel boleh (karena ada juga nasyid yg kencang2, mengganggu). lagu jazz juga boleh. tp jangan pernah dangdutan, organ tunggal dgn penyanyi2 seksi–ada juga jazz dgn penyanyi berpakaian tak sopan. musik arab? jelas tdk boleh kalau pakai penari perut. ngerti kan? arab tdk otomatis islami. … 3. tdk usah pakai foto pre-wedding segala. tdk usah deh. nanti sj, foto post-wedding. sebenarnya buat apa sih foto pre-wedding? sy coba buka kamus tebal, melongok buku2, website, tdk ada alasan kokoh kenapa foto pre-wed harus ada. buat kenangan? hehe, ini argumen lucu sekali–terserah deh kalau ada yg tdk ketawa dan tetap ngotot pre-wed. … 4. pawang hujan. aduh, celaka urusan. seperti tdk punya Tuhan. di hari pernikahan yg mengharap berkah, kita malah menugaskan orang komat-kamit baca mantera mengusir hujan–biar undangan bisa datang kinclong gitu. bagus betul. jika kita membenci hujan, maka kita membenci kitab suci–cek ayat2nya dlm kitab suci. ingatkan seluruh keluarga, jangan pernah pakai pawang hujan. ini juga termasuk berharap berkah dengan tanggal2 tertentu, takut menikah di tanggal lain karena nanti celaka, kramat, dsbgnya. … 5. menyebut2 kebanggaan, gelar, peristiwa dll dalam prosesi pernikahan. ada saja pernikahan yg menghabiskan 10 menit utk membacakan CV pengantin. sy pikir tdk perlu, karena itu tdk ada relevansinya dgn akan selanggeng apa pernikahan kita. … 6. tentu sj, jangan bermewah2. sy tahu, pernikahan itu milik keluarga. ada keinginan orang tua, ada ambisi orang tua. tp berusahalah utk di-rem. karena eh karena, yg paling penting dr sebuah pernikahan adalah pengharapan. apa itu pengharapan? doa. doa2 yg dipanjatkan. ketika doa itu berpilin ke atas, menyatu, maka semoga berbuah keluarga yg baik2, keturunan yg baik2. … 7. terakhir, bukankah kita sepakat bahwa pernikahan itu adalah eh adalah ritual suci? penuh khidmat? maka pastikan, jangan sampai ya, amit2, gara2 resepsi kita jadi meninggalkan shalat, diburu2, dijama’ qashar pula. nah, silahkan. mau dituruti atau tdk sarannya. bebas. namanya juga saran.
2K notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
Bener bgt😭
Kamu akan dikejutkan dengan keberkahan lain yang besarnya berkali-kali lipat dari hal kecil yang kamu syukuri.
You'll be surprised at how many blessings start to unfold in your life when you start being grateful for the small things.
206 notes · View notes
melansanguin · 3 years
Text
"Allah never expects us to be perfect during Ramadan, but He expects us to keep on trying." —Reverthelp
Mereka, orang dibalik aku yang selalu mengingatkan dan mengajariku begitu banyak kewajiban 'kehambaan' sejak usiaku 7 tahun.
Teringat betul, kala itu betapa marahnya bapak karena di usia itu aku masih sulit dan suka menunda ketika disuruh shalat.
Its real. Kala itu aku anak kecil, yang hobinya bermain. Tanpa pengelakan "tidak". Hampir semua permainan anak 2000an, aku nikmati; alhamdulillah.
Tak berhenti sampai situ, kala Ramadhan tiba, masih kuingat betul usaha mereka merayuku untuk puasa penuh waktu dengan iming-iming 'hadiah'. Its a gift, no prob.
5 tahun aku belajar untuk puasa penuh waktu namun seringkali hausku tak tertahan. "Buka johor" sebutannya kala itu. "Dih buka johor lu ya, gua mah ntar dah bedug maghrib bukanya." -anak betawi kawan mainku
7 tahun, aku menang. Aku bisa puasa penuh waktu 30 hari ramadhan. Tentu dengan usaha ibu bapak yang tak pernah lelah.
Mereka bukan orangtua yang penuh dengan tangki keagamaan. Ustadz, ustadzah; bukan. Sama sekali bukan. Hanya orang biasa, dari pelosok kampung.
Tapi mereka selalu berusaha untuk menanamkan ketauhidan padaku sejak umurku balita. Terimakasih :)
Kalau aku terlahir bukan dari rahim ibu dan jadi anak bapak, mungkin saat ini sholat 5 waktu-ku masih bolong, amalan yaumi hilang berantakan entah kemana.
Sekali lagi, terimakasih :)
—Anakmu
1 note · View note